SEMEN .Dua korban yang sudah teridentifikasi ialah Basuki, 16, warga Desa Purworejo, Kecamatan Kebonsari, dan Alif, 16, warga Dusun Dodol, Desa Petungrejo, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan. “Korban yang sudah pasti hilang terbawa arus baru dua. Tapi, menurut saksi mata, jumlahnya lebih dari 25 orang,” terang Kapolres Magetan AKBP Bambang Sunarwibowo saat dikonfirmasi melalui AKP Sunarta, Kapolsek Takeran, di lokasi kejadian.
Peristiwa maut tersebut terjadi sekitar pukul 15.00. Arus air Kali Madiun yang meluap membuat penduduk sekitar penasaran. Di jembatan Jati-Semen tersebut, warga berjajar menyaksikan luapan air sungai.
Di tempat tersebut, ada rumpun bambu yang nyangkut di pilar jembatan bagian tengah. Tiba-tiba sekelompok warga mengetahui ada sapi yang hanyut. Tak urung, penonton berduyun-duyun. Tanpa diduga, tiba-tiba jembatan bergerak, lalu ambrol dan putus setengah.
Akibatnya, warga yang berada di atas jembatan jatuh dan hanyut terbawa arus sungai. “Saya melihat dengan mata kepala sendiri. Saat itu banyak warga yang duduk di atas jembatan dan terjatuh. Kira-kira sekitar 25 orang, bahkan lebih,” terang Slamet, warga Desa Pojok yang saat itu berada di lokasi.
Diduga, putusnya jembatan yang terbuat dari besi itu disebabkan ambrolnya fondasi jembatan. Selain itu, juga disebabkan derasnya arus sungai serta hantaman pohon bambu yang menyangkut badan jembatan. “Di atas jembatan juga banyak sepeda motor. Jadi, ya ikut tenggelam,” ungkap Slamet.
Hal tersebut dibenarkan Atik Komariah, 20, warga Desa Pucang Anom, Kecamatan Kebonsari. Saat itu, Komariah berboncengan dengan Tika sedang melintasi jembatan. Tiba-tiba, dia merasakan getaran dari badan jembatan. Keduanya langsung turun dan lari menjauhi meski sepeda motornya tertinggal. “Alhamdulillah, saya selamat meski sepeda motor saya hanyut,” kata Atik.
Hingga petang kemarin, belum ada regu penyelamat yang turun tangan mencari korban. Selain jembatan Jati-Semen, satu jembatan utama yang menghubungkan Kebonsari dan Nguntoronadi kemarin juga ditutup. Pasalnya, poros jembatan itu terlihat patah. “Daripada nanti menimbulkan korban, lebih baik ditutup sementara dulu,” ujar Sofian, warga setempat.
Informasi lain menyebutkan, ada lima sepeda motor yang tenggelam. Selain itu, satu unit mobil Izusu Phanter juga hanyut.
Kapolres Madiun AKBP Andhi Hartoyo saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan jumlah korban yang hanyut akibat jembatan Jati (Madiun)-Semen (Magetan) terputus. “Melihat rekaman kamera video dari HP anak buah sesaat sebelum kejadian, bisa lebih dari dua puluh orang yang hanyut.” terang Andhi.
Kepala Desa Rejosari (Kebonsari-Madiun/desa terdekat dari lokasi jembatan putus) Zainal Arifin mengatakan, sebagian besar korban bukan warga sekitar. “Kalau tenggelamnya di sini (Jati), mungkin lokasi penemuannya bisa di Bojonegoro. Tapi, bisa juga di wilayah Madiun karena mayatnya nyangkut,” ungkapnya.
Sumber :http://www.jasaraharja.co.id/lihat-sapi-hanyut-25-orang-hilang,4400.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar